Pasar Industri Mebel Jepara mempunyai ciri atau karakteristik sebagai berikut : Menggunakan bahan baku kayu jati sebagai bahan baku utama, 80% desain mebel merupakan hasil pekerjaan tangan pengrajin (hand made), sekitar 20% pengerjaan komponen mempergunakan mesin yang meliputi : pekerjaan pemotongan dan pembelahan, pekerjaan penghalusan permukaan (sanders), dan pekerjaan finishing . Ciri lain dari produk mebel jepara yaitu umumnya bentuk mebel di hiasi motif ukiran bebentuk flora, hasil perpaduan dari motid tradisional (lokal) dengan motif asal persia yang berkembang sekitar abad ke 7 pada awal mas penyebaran agama islam dan selama pendudukan koloni di nusantara . selama masa perkembangannya hingga kini furniture jepara di produksi dalam berbagai model disain di antaranya mulai dari tipe klasik, tradisional, hingga modern . berikut beberapa contoh barang buatan pengrajin mebel jati jepara .
Gambar 1 . Beberapa tipe produksi mebel jepara
Produksi mebel jepara pada masa sekarang yang di ambil dari tipe atau desain mebel yang pernah berkembang pada masa sebelumnya . sebagaimana mebel gaya victoria, gaya persia dan gaya edwardian sering di produksi kebali oleh para pengrajin furniture jepara . produksi berbagai gaya tersebut biasanya dilakukan atas dasar pesanan atau perjanjian kerja sama dengan pihak desainer dari negara tertentu, yang menugaskan pihak produsen atau pengrajin asal jepara untuk memproduksi desain hasil rancangannya . tipe mebel yang paling banyak di reproduksi yaitu bentuk kursi tanpa ukiran, seperti contoh : kursi teras, kursi makan, kursi santai, dan kursi tamu ala mebel jepara .
Gambar 2 . Desain kursi makan, kursi santai dan kursi teras buatan mebel jepara